Surabaya – UT Fiesta Volume 2 yang digelar Universitas Terbuka (UT) Surabaya di Atrium Royal Plaza, Sabtu (21/9), bukan sekadar pesta seni dan hiburan pelajar. Lebih dari itu, acara ini menjadi ruang pertemuan antara dunia pendidikan, kreativitas, dan wirausaha muda yang tengah tumbuh pesat di kalangan generasi Z.

Jika biasanya sosialisasi perguruan tinggi hanya berfokus pada penyampaian informasi akademik, UT Surabaya memilih jalan berbeda. Melalui kompetisi paduan suara, modern dance, duta pelajar,  MC, hingga reels Instagram, para pelajar didorong untuk mengekspresikan diri sekaligus mengasah keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri kreatif masa kini.

Menariknya, panggung hiburan juga diramaikan penampilan talenta lokal seperti Talykustik Entertainment, DJ Bernard, Candra Jamil, Tania Anandita, hingga Helmy Kahaf. Kehadiran mereka membuat suasana edukatif terasa cair dan akrab bagi pengunjung pusat perbelanjaan.

“Konsep ini kami pilih agar masyarakat melihat langsung bahwa kuliah di UT bisa fleksibel, terjangkau, dan memberi ruang untuk bekerja atau berkarya di bidang lain,” ujar Direktur UT Surabaya, Dr. Suparti.

Lebih jauh, acara ini juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan Program Studi S1 Kewirausahaan yang baru dibuka. Prodi tersebut dirancang agar mahasiswa tidak hanya siap menjadi pekerja, tetapi juga pelaku usaha, terutama di sektor UMKM yang kini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Semangat kewirausahaan itu semakin terasa dengan partisipasi SMK Ketintang Surabaya. Siswa-siswinya menampilkan produk makanan dan parfum buatan tangan, yang bahkan sudah mengantongi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan dipasarkan secara daring maupun luring.

“Ini cara kami melatih anak-anak agar mandiri secara finansial. Jadi meski tidak semua melanjutkan kuliah, mereka punya bekal untuk membuka usaha,” tutur guru SMK Ketintang, Rizky Febrianti.

Tak berhenti pada pelajar, UT Surabaya juga memperluas jangkauan sosialisasi ke kalangan pekerja. Salah satunya lewat iklan di bus Trans Jatim yang melintasi rute padat Surabaya–Sidoarjo–Gresik, Surabaya–Mojokerto, hingga Bangkalan. Strategi ini diharapkan menjangkau masyarakat yang selama ini ragu melanjutkan kuliah karena terkendala biaya dan waktu.

Suparti menegaskan, UT membuka peluang beasiswa bagi calon mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. “Kami ingin pendidikan tinggi bisa diakses semua orang, tanpa harus terkendala finansial,” tegasnya.

Dengan menggabungkan sosialisasi pendidikan, ruang ekspresi seni, dan praktik kewirausahaan, UT Fiesta Volume 2 membuktikan bahwa perguruan tinggi tak hanya berbicara tentang ruang kelas dan materi kuliah. Lebih dari itu, pendidikan dapat menjadi gerakan kolaboratif yang menyiapkan generasi muda untuk dunia kerja sekaligus mencetak wirausahawan baru.